+62.31.598.1809 info@humancapitalg.com

Bukan sebuah kontra, tapi untuk tetap tenang.

Rekaman di bawah ini adalah kontribusi dari kami dalam situasi menghadapi covid-19 saat ini. Kami ingin memberikan sudut pandang yang berbeda dalam melihat pandemik ini dan masing-masing dari kita akan mendapatkan ketenangan dalam melangkah ke depan.

File format untuk ponsel dapat diakses di channel telegram kami https://t.me/hcgchannel/197

Di bawah video ini adalah transkripnya.

Transkrip:

Saat ini sebagai sebuah bangsa yang maju, generasi Indonesia yang paham teknologi mendapat tempat untuk menunjukkan ke-bisa-annya melalui wabah pandemik covid-19 atau yang lebih dikenal dengan virus korona.

Sudah banyak penyakit menular atau wabah penyakit yang menimpa umat manusia dalam perjalanan sejarahnya. Pada abad pertengahan kita belajar tentang wabah Hitam, yang menghabiskan sebagian penduduk eropa. Lalu awal abad modern, saat usai Perang Dunia 1, kita mengenal wabah Flu Spanyol, karena dimulai dari daerah Spanyol. Juga wabah Kolera yang dimulai dari India, hingga mendunia. Sampai wabah Flu Burung H1N1, SARS, dan yang terbaru covid-19 atau kita kenal dengan corona flu.

Kali ini saya tidak akan membahas tentang covid-19 dari sudut pandang penderita, lockdown ataupun social distancing. Akan tetapi melalui data yang tersedia di Google, dan W H O. 

Nanti setelah dengan lengkap melihatnya, silakan teman-teman menyimpulkan untuk diri sendiri. Sudah siap? Yuk baca pelan-pelan data-data ini.

Awalnya informasi yang didapat berupa infografis tentang covid-19 di website ini, 

https://informationisbeautiful.net/visualizations/covid-19-coronavirus-infographic-datapack/

infografis yang menarik dan cukup menjelaskan, tetapi selanjutnya menemukan ini,

https://docs.google.com/spreadsheets/d/1g_YxmDfQx7aOU2DKzNZo9b NTk62Bju6X3z6OuCa6gw/edit#gid=515684451

Tidak terlalu menarik, data tersedia dalam bentuk google sheets. Namun dari data tersebut dapat dilihat bahwa.

  1. Penyakit yang paling mematikan adalah Echinococcosis. Penyakit yang disebabkan oleh cacing pita parasit, dengan 62,5% fatality rate. https://id.wikipedia.org/wiki/Ekinokokosis. Sedangkan covid-19 berada di urutan 16.
  2. Penyakit dengan tingkat penularan tertinggi adalah Malaria dengan 17% dan covid-19 di urutan ke-13.
  3. Penyakit dengan tingkat mention perkematian tertinggi adalah SARS, Sindrom Pernapasan Akut Berat, sebuah jenis penyakit pneumonia. Sekitar 10% dari penderita SARS meninggal dunia. Mention perkematian adalah 17.562.500 dan di peringkat ketiga adalah covid-19 dengan mention perkematian sebesar 9.722.147.
  4. Penyakit dengan tingkat mention tertinggi adalah covid-19, dengan 2.490.000.000 millions mention.
  5. Penyakit dengan rata-rata kematian per hari (global) tertinggi adalah Tuberculosis dengan jumlah 3,014 kematian per hari.

Dalam perjalanan, menemukan infografis ini,

https://informationisbeautiful.net/visualizations/the-microbescope-infectious-diseases-in-context/

Sebetulnya ini satu data dengan yang dalam bentuk google sheets tapi yang ini lebih menarik untuk diulik. Bentuk infografis ini sederhana secara visual hanya berbentuk kuadran saja. Dapat dipilih kuadran-kuadran apa saja yang diinginkan. Pilihan pertama adalah Kuadran Deadliness dan Contagiousness.

Dapat dilihat yang paling deadly adalah Pneumonic Plague (adalah infeksi paru-paru yang parah yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis) dan Rabies (virus yang menyebabkan peradangan otak pada manusia dan mamalia lainnya). 

Lalu kuadran atas diganti dengan Fatalities, dan yang muncul tertinggi adalah HIV, TBC, Hepatitis B. 

Kuadran ini juga dapat dirubah sesuai dengan bentuk penularan saja. Pilih penularan melalui cairan tubuh, seperti covid-19. Muncul yang tertinggi adalah Hepatitis B dan MRSA setelah itu covid-19. 

Tapi saat kuadran atas diganti dengan awareness dan media coverage, maka muncul covid-19 sebagai nama yang tertinggi.

Data yang dtampilkan per tanggal 27 Maret 2020.

Setelah semua data dibaca bersama. 

Ya! Harus tetap mengikuti instruksi Pemerintah Indonesia. 

Ya! Harus melindungi diri sendiri dan keluarga masing-masing. 

Mari tetap tenang, yang WFH, lakukan dengan penuh tanggung jawab. 

Yang masuk kerja, kerjakan dengan preventif sesuai instruksi kesehatan. Hati yang tenang menambah daya imun.

Saatnya social media distancing untuk ketenangan jiwa.